Iklan

5 Dampak Buruk Hobi Makan Saus

AKTUAL NUSANTARA
Selasa, 16 Juli 2019, 02.03.00 WIB Last Updated 2023-06-10T19:01:10Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

saus-sambal-tomat-doktersehat
Photo Source: Flickr/Mattieb

DokterSehat.Com– Masyarakat Indonesia memang cenderung suka mengonsumsi makanan pedas. Selain sambal, kita juga sering mengonsumsi saus. Biasanya, kita memakan saus saat berada di tempat makan demi membuat rasa makanan yang kita pesan menjadi lebih mantap. Masalahnya adalah pakar kesehatan menyebut saus sebagai salah satu bahan makanan yang kurang baik bagi kesehatan.

Berbagai dampak kesehatan yang bisa didapatkan jika suka makan saus

Ada banyak sekali jenis saus yang bisa kita konsumsi, namun seringkali kita mengonsumsi saus pedas atau saus tomat botolan. Kombinasi rasa manis, asam, dan gurih dari saus memang bisa membuat rasa makanan menjadi lebih nikmat, namun terlalu banyak mengonsumsinya bisa membuat kita memiliki risiko tinggi terkena berbagai macam masalah kesehatan.

Berikut adalah beberapa dampak yang akan terjadi jika terlalu sering makan saus.

  1. Mengonsumsi gula dengan berlebihan

Rasa saus yang cenderung pedas membuat kita tidak menyadari jika ada kandungan gula di dalamnya. Padahal, kandungan gula di dalam saus termasuk sangat tinggi. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsinya satu sendok makan saja, maka sudah mendapatkan sekitar 4 gram gula. Jumlah ini tentu sangat banyak bukan? Padahal, pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi konsumsi gula total 50 gram saja setiap hari.

Selain itu, di dalam saus ternyata juga tinggi kandungan high fructose corn syrup (HFCS). Meskipun namanya juga disebut sebagai sirup jagung, dalam realitanya kandungan HFCS ini tinggi kandungan fruktosa. Jika terlalu sering dikonsumsi, pemanis buatan ini bisa memicu ketagihan dan meningkatkan risiko diabetes dengan signifikan.

  1. Tinggi kandungan garam

Apapun jenis saus kemasan yang kita beli, biasanya sudah memiliki kandungan garam yang sangat tinggi. Sebagai informasi, di dalam 100 gram saus botolan kita sudah bisa mendapatkan 1,2 gram natrium. Padahal, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh badan pengawas makanan Inggris, Food Standards Agency (FSA), makanan dengan kandungan garam 0,5 hingga 0,6 gram untuk setiap gramnya sudah dianggap memiliki kandungan garam yang sangat tinggi.

Jika kita mengonsumsi saus lebih dari lima sendok makan setiap hari, dikhawatirkan akan membuat asupan garam melebihi batas aman. Hal ini tentu akan meningkatkan risiko berbagai macam masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, hingga stroke.

  1. Tak lagi memiliki kandungan nutrisi sehat

Banyak orang yang berpikir jika saus tomat lebih sehat dibandingkan dengan saus sambal karena adanya bahan tomat yang dikenal sebagai sayuran sehat. Masalahnya adalah proses pengolahan tomat dengan suhu tinggi dan membutuhkan waktu yang sangat lama bisa merusak nutrisi di dalam tomat. Hal ini berarti, meskipun saus ini masih memiliki rasa khas tomat, kita sebenarnya tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan atau nutrisi yang berarti.

Selain itu, dalam banyak kasus, saus tomat justru sama sekali tidak menggunakan tomat, namun bahan-bahan lainnya, termasuk bahan kimia yang tidak sehat jika dikonsumsi dengan berlebihan.

  1. Tinggi MSG

Demi membuat saus memiliki rasa yang nikmat, banyak produsen saus yang akhirnya menambahkan MSG atau penyedap rasa dalam jumlah yang tinggi. Masalahnya adalah keberadaan MSG ini bisa menambah kadar natrium di dalam saus. Terlalu banyak mengonsumsinya tentu bisa meningkatkan risiko hipertensi.

  1. Tinggi bahan pengawet

Cukup banyak bahan kimia yang bisa ditemukan di dalam saus. Hanya saja, biasanya saus botolan tinggi kandungan bahan pengawet atau pengental agar lebih tahan lama. Masalahnya adalah bahan pengawet ini bisa membahakan kesehatan tubuh jika dikonsumsi dalam jangka panjang.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Tampilkan

Terkini