masukkan script iklan disini
Pemalang, Berita Patroli - Sejumlah warga pemilik usaha di pinggiran jalan raya Desa Bulu, mengeluhkan debu dari aktifitas pengurukan tanah dilingkunganya. Seperti pemilik usaha Zaskia Salon, Caffe Shop Milenial dan Lapak burung serta bengkel motor mengaku terganghu oleh debu tersebut.
Pengurukan lahan sawah yang berlokasi di Desa Bulu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pamalang, diduga sudah melalaikan lingkungan sekitar. Hal itu muncul dari beberapa warga yang tinggal disekitar lokasi pengurukkan di wilayah Kadus l blok Krandan.
Keresahan warga meluap lantaran proses pengurukan tanah yang dilakukan pengembang tidak pernah sambagi warga sebelumnya untuk ijin lingkungan.
Hampir semua kesal lantaran truk yang membawa tanah merah melintas lewat depan usaha hingga menimbulkan ketidak nyamanan, serta debu yang masuk ke ke ruang dalam. Tidak itu saja, membuat kendaraan lain macet.
Dari beberapa warga yang tinggal di pinggir Jalan itu, Zaski, Budi dan Tion mengaku sangat dirugikan dari aktifitas truk pengangkut tanah uruk tersebut.
"Hal ini, "dikarenakan aktivitas truk pembawa tanah tidak dilakukan penyemprotan air dan kebersihan yang serius sehingga menimbulkan debu dan membuat kotor dijalan yang dapat mengakibatkan fatal bagi pejalan umum.
Diakui Firdaus pemilik usaha mebel dan Salon Zaskia dekat lokasi pengurukan, merasa dirugikan akibat debu dirumahnya. Dia juga menuturkan, sebelumnya dari pihak pengembang tidak pernah hadir kepada kami, dianggapnya telah lalai mengakibatkan lingkungan ini kotor,” ucapnya kepada Media ini, Rabu (13/4/2022).
Selain itu, tanah merah yang tercecer di jalan telah menimbulkan debu hingga ke dalam rumah saya, yang bisa mengakibatkan gatal dan batuk - batuk, Ungkap Zaskia.
“Rumah saya juga kotor terkena abu tanah yang terbawa angin. Bayangkan saja baru 2 hari perabot Salon saya berdebu akibat dari tanah yang terbawa angin, bahkan tempat tidur dan ruang tamu pun kotor banget,” Pungkasnya.
(Rae/As)
Berita Patroli