masukkan script iklan disini
Daun Kelor Dan Ikan Lele Merupakan Sarana Perbaikan Gizi Untuk Anak
Berita Patroli, Pemalang - Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP), melakukan kegiatan KKN tematik dengan memberikan pemaparan penyuluhan Stunting dan pelatihan pengolahan daun Kelor serta Ikan Lele sebagai sarana perbaikan gizi untuk Anak.
Kegiatan itu dilaksanakan di Jl. Anggur, Bojongbata, Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Lebih tepatnya di Wisata Gatra Kencana. Senin, 27 Juni 2022
Tampak hadir dalam kegiatan acara oleh Pemkab Pemalang melalui Dinas Kesehatan (Dinskes) Dr. Susi Kusumawati Pemalang, Bapeda Pemalang, Wahmu Kepala desa Bojongnangka, Dosen pembimbing UNDIP, dan kader PKK desa Bojongnangka.
Fahmi Arifan, selaku Dosen Pembimbing untuk KKN tematik Mahasiswa Undip, menyampaikan bahwa berkenaan dengan program untuk penanganan stunting di Kabupaten Pemalang, kami dapat informasi data dari Bapeda dan Dinkes bahwa di Pemalang ada daerah - daerah dengan kondisi status zona merah untuk Lokus Stunting.
Dengan informasi tersebut dengan itu kami melaksanakan KKN tematik ini untuk bisa membantu masyarakat kabupaten Pemalang khususnya di desa bojongnangka yang kebetulan ada zona merah untuk stunting. Lanjut Fahmi
Selain Penyuluhan penanganan Stunting, kita juga adakan pelatihan produk olahan pangan dari daun Kelor dan Ikan Lele.
Ada Tiga menu produk olahan yang kami praktikan dalam pembuatannya seperti, Mie dari tepung daun Kelor, Chesestik dari daun kelor, dan Fish-cake dari olahan ikan Lele. Tuturnya
Fahmi arifan menambahkan, " Ini kegiatan kolaborasi dengan pemda dalam hal ini Dinas Kesehatan dengan mitra desa Bojongnangka selaku yang ditempati sebagai penyuluhan untuk masyarakat yang di wakili oleh Forum kader desa Bojongnangka dan Ibu ibu PKK.
Semua kader desa yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan agar bisa belajar mengolah produk pangan sehat untuk anak balita, terutama untuk perbaikan gizi balita.
Ini kegiatan berbasis edukasi untuk para Ibu - ibu PKK dan kader desa agar bisa mengolah menu dari daun kelor dan ikan lele, dan berharap nantinya akan bisa mengolah sendiri dengan olahan pangan daun Kelor dan Ikan Lele. Kata Fahmi
Kami ucapkan terimakasih atas dukungannya dari semua pihak yang sudah antusias dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan acara KKN Tematik ini. Pungkasnya
Salah satu mahasiswa Undip Nursela Fajrul Falak mengatakan, terkait penjelasan dan penyuluhan program program Stunting, diharapkan untuk ibu - Ibu agar di kemudian hari bisa turut berbagi informasi positive kepada masyarakat lainnya usai mengikuti acara ini.
Adapun informasi tentang pengertian stunting, dampak stunting dan penanganan masalah Stunting sudah kami sampaikan, pada acara hari ini (27/6).
Saya juga memberikan beberapa penyuluhan tentang contoh upaya pencegahan stunting dan juga memberikan beberapa resep rekomendasi masakan untuk perbaikan peningkatan gizi balita, karena makanan sangat berhubungan sekali dengan gizi balita yang harus dipenuhi dari mulai nol bulan (ibu hamil) hingga 24 bulan kedepan dan bagaimana pentingnya ASI eksklusif untuk bayi. Jelas Mahasiswa Undip itu
Pada tahap selanjutnya juga ada yang namanya MPASI (makanan pendamping ASI) untuk anak bayi usia enam bulan sampai berusia 24 bulan, kita juga harus memahami bila adanya gejala-gejala Stunting atau ciri-ciri dari anak stunting.
Secara khusus teman teman mahasiswa yang melaksanakan kegiatan ini ada tujuh mahasiswa dari berbagai jurusan, mulai dari Keperawatan, Teknik sipil, Teknik Kimia, Administrasi bisnis, Ilmu komunikasi dan juga teknologi pangan.
Harapanya kader-kader desa bisa menjadi paham terkait penanganan program stunting ini. Tutup Nursela Fajrul Falak
(Surya)