masukkan script iklan disini
Berita Patroli, Pemalang - Salah satu warga bernama Paito (53), ia seorang kepala rumah tangga yang berprofesi sebagai kuli bangunan, yang beralamat di Desa Gondang, RT : 009/002, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Hal ini Paito boleh dikatakan kurang beruntung pasalnya di era sekarang ini di mana pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya mensejahterakan rakyatnya melalu berbagai program bantuan di antaranya program bantuan Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ) dan program lainnya namun tak satupun menyentuhnya.
Disambangi di kediamannya yang kumuh dan nyaris ambruk beberapa hari lalu, Paito menuturkan bahwa rumahnya adalah warisan keluarga istrinya yang belum pernah direhab ," Rumah ini warisan dari mertua saya, jika istri saya sekarang usianya lima puluh tiga tahun maka rumah ini bisa berumur enam puluh tahun lebih ," ungkap Paito.
Paijo juga menuturkan kalau pamong Desa Gondang beberapa kali sudah pernah kerumahnya," Pamong dan Kepala Desa sudah beberapa kali ke gubuk saya untuk melakukan survey bedah rumah akan tetapi sampai sekarang belum terealisasi bahkan kamipun tidak mendapatkankan bantuan lainnya sudah dua tahun ini ," Jelas Paito yang didampingi istrinya.
Terkait dengan warganya yang rumahnya nyaris ambruk, Kepala Desa Gondang Wahidin yang didampingi Ratoyo Kepala Dusun 2 ( dua ) ketika dijumpai dikantornya membenarkan tentang halnya tersebut ," benar Paito adalah warga kami yang rumah sangat memprihatinkan dan sudah tidak layak huni sehingga kami dari desa sudah memasukan ke program bedah rumah, namun sampai sekarang belum bisa terlaksana jadi tinggal menunggu waktu ," kata Wahidin selaku kades Gondang
Wahidin juga mempersilahkan kalau ada pihak ke tiga yang akan membantunya untuk bedah rumah Paito ," Kami mempersilahkan ke berbagai pihak untuk melakukan aksi sosial membantu Paito baik bedah rumahnya maupun bantuan ekonominya agar secepatnya saudara Paito bisa hidup nyaman apalagi sekarang musim hujan, kami wel comen dan terimakasih kasih sekali dan di Desa Gondang ada dua rumah yang nyaris ambruk seperti rumah Paito," imbuhnya.
Disinggung mengenai tidak menerimanya bantuan lainnya oleh Paito, Kades Gondang mempersilahkan Kepala Dusun 2 (dua) Ratoyo untuk menjelaskannya ," Paito mantap peserta PKH dan selanjutnya kartunya ketika digesek tidak keluar dananya juga pernah dimudahkan agar menerima dari desa namun berhubung belio punya kartu PKH kami berharap suatu sa'at akan mendapatkan lagi dan kami sudah menyampaikan ke petugas pendamping," ungkap Ratoyo.
Terkait dengan macetnya bantuan PKH ke Paito, Kepada Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Dinsos KBPP )
Slamet Masduki melalui Kabid Sosial Supadi ketika dihubungi via WA nya mengatakan,"Segera dikoordinasikan dengan kaur Kesejahteraan desa Gondang dan agar segera ditindak lanjuti dan segera dilakukan perbaikan data.
Lebih lanjut Supadi menjelaskan, karena di kartu keluarga istri Paito bernama Warsini sedangkan di kartu keluarga (KK) sejahtera bernama Wasemi, kami menunggu secepatnya jangan ditunda agar segera keluarga Paito bisa menerima bantuan kembali ," Jelas Supadi dengan penuh keprihatinan. (Joko L/As)