masukkan script iklan disini
Berita Patroli| Pemalang – Kisah pilu puluhan guru di hari guru. Karena hingga kini masih belum jelas kapan dilantik, perwakilan dari puluhan calon Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah malah terintimidasi oleh oknum kasi dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Pemalng saat menanyakan perihal nasibnya dan nasib puluhan calon kepala sekolah dasar yang hingga saat ini tak kunjung dilantik. Kamis ( 24/11/2022 ).
Sebut saja Pak Sal, salah satu ketua kelompok dari puluhan calon kepala sekolah dasar ini pun berkeluh dengan seorang tokoh masyarakat perihal nasibnya dan nasib rekan - rekan seprofesinya.
Dengan penuh rasa prihatin sekaligus terharu sang tokoh masyarakat, sebut saja Ustadz Karangsuci menerima keluh kesah nasib pilu sang calon kepala sekolah.
Ketua kelompok dari puluhan Calon Kepala Sekolah, pak Sal mengatakan, kedatangannya atau maksudnya mengadukan perihal ini sekedar untuk mencari solusi terkait nasib puluhan guru calon kepala sekolah dasar.
Pasalnya, seluruh calon kepala sekolah sudah dinyatakan layak dan lolos seleksi administrasi dan ujian standarisasi substansinya sejak tahun lebih kurang 2021 lalu.
"Saya datang ke sini dan berkeluh terkair masalah ini untuk mengadukan nasib dan ingin mencari kepastian bagaimana nasib massa depan kami," tutur pak Sal dengan nada penuh haru.
"Proses seleksi sudah kita lalui sampai berakhir dan dinyatakan lolos dan layak pada tahun 2021 lalu. Kita sudah berkoordinasi dengan jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Pemalang, bahkan kami juga turut dibantu oleh ustadz Karangsuci agar nasib kami para calon kepala sekolah di sampaikan kepada kepala dinas terkait, namun sampai detik ini juga belum ada kejelasan ," kata pak Sal
Lebih lanjut di katakanya oleh pak Sal, kami dari tahun 2020 ikuti seleksi, test dalam proses seleksi kepala sekolah, dan sudah dinyatakan layak memenuhi syarat.
"Sudah hampir kurang lebih 2 tahun ini, nasib kami masih belum jelas, jelang akhir tahun ini tidak ada pelatihan (Diklat) bagi kami yang lolos dan layak menjadi kepala sekolah," ucap pak Sal
Kalau tahun depan kami tak kunjung di lantik, kemungkinan akan ada aturan baru, sehingga prioritas kepsek harus menjadi guru penggerak dengan batasan umur maksimal 50 tahun," ungkapnya.
Miris, beberapa hari yang lalu, bukan solusi atau kabar baik yang di dengar oleh seorang pak Sal saat dirinya di hubungi oleh salah satu oknum kasi dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Pemalang, dirinya malah mendapat perlakuan yang kurang sopan dan seakan diintimidasi oleh oknum tersebut, sehingga membuat diri seorang pak Sal shok dan panik.
Mengetahui seorang pak Sal di perlakukan dan diintimidasi oleh oknum kasi, tokoh masyarakat Ustadz karang suci geram, spontan beliau menghubungi kepala dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Pemalang, dan segera menjenguk pak Sal di kediamannya. Dikarekan akibat ulah dari sang oknum kasi tersebut membuat pak Sal shok dan kaget bukan kepayang.
Kepada awak media sang tokoh masyarakat Ustadz Karangsuci menceritakan dan membenarkan hal tersebut, "Ayolah kita bangun Pemalang lebih baik, terutama di bidang pendidikan, agar generasi penerus pemimpin Pemalang dimasa depan lebih bagus, lebih baik lagi," ujarnya.
"Loh ini kok malah malah ada oknum kasi yang tidak memberi contoh baik, tidak bisa memperlakukan orang tua seorang guru pendidik dengan baik," papar sang Ustadz.
"Mereka para guru para orang tua ini dan para CKS ini orang susah loh ya, harusnya kesulitan mereka di bantu dengan baik, bukan malah diintimidasi," ucapnya dengan nada geram.
Lebih lanjut Ustadz Karangsuci mengatakan, bahwa perihal ini sudah di sampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabapaten Pemalang.
"Permasalahan ini sudah saya sampaikan langsung kepala Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan beliau berjanji akan segera menindaklanjuti serta akan segera mengkomunikasikan kepada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pemalang untuk proses selanjutnya," tutup Ustadz Karangsuci.
Saat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang di hubungi melalui pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp terkait perihal ini, dijawab oleh nya.
"Apa iya ? Nanti sy cek pak ustadz"
"Iya pak ini sedang sy komunikasikan soalnya kasinya lagi ke Jakarta" jawaban pesan singkat dari Kadinas Pendidikan dan kebudayaan Pemalang.
Ditulis oleh : Surya & Mz All