Pemalang, Jawa Tengah - Kisah nyata kekejaman dari seorang rentenir, yang di alami satu keluarga yakni ibu Nurwaidah yang merupakan warga masyarakat Kabupaten Pemalang, beralamat di Kelurahan Pelutan Kabupaten Pemalang.
Saat ini Ibu Nurwaidah dan keluarganya harus kehilangan tempat tinggalnya (rumah), dan dua putri sampai putus sekolah yang baru duduk di Sekolah Sekolah Menengah Atas di salah satu sekolah swasta Kota Pemalang.
Mereka telah di usir, lantaran sertifiakt rumahnya sudah berbalik nama atas nama sang oknum rentenir tersebut, padahal ibu Nurwaidah dan keluarganya tidak pernah merasa tanda tangan apapun terkait jual beli rumahnya.
Namun muncul sertifikat rumah Ibu Nurwaidah berubah menjadi nama si rentenir, tak sebanding dengan pinjamannya kepada rentenir tersebut. Tapi rumah Ibu Nur waidah disita, dan telah berbalik nama.
Sadis dan kejam memang, aksi brutal sang mafia rentenir tersebut menyerobot hak atas tanah dan rumah milik ibu Nurwaidah.
Namun mau bagaimana lagi Ibu Nurwaidah dan keluarga nya hanya bisa pasrah saat ini, pada akhirnya mereka kini tinggal disebuah rumah sewa dengan biaya perbulan.
Dalam kondisi saat ini, Ibu Nur kesulitan untuk membayar sewa rumahnya untuk makan sehari - hari dikarenkan sang suami telah meninggal dunia beberap tahun lalu. Jangankan untuk mengurus permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, untuk membeli keperluan mandi saja terkadang tidak bisa membelinya.
Satu bulan kemudian jatuh tempo pun datang, sekitar tanggal 20/01/2023, untuk pembayaran sewa rumah yang mereka tinggali saat belum mampu membayar. Dan ini Nur kebingungan untuk membayar sewa tempat tinggal sekarang.
Karena kondisi perekonomiannya saat ini benar - benar sedang dalam kesulitan, hingga akhirnya meminta kebijaksanaan atau kelonggaran waktu untuk pembayarannya sewa tersebut kepada sang pemilik kontrakan.
Namun pemilik rumah sewa tersebut tidak ada toleransi dan keluarga ibu Nurwaidah harus angkat kaki segera, dalam kesulitan dan permasalahan yang di alaminya, ia menceritakan kepada salah satu ketua Lembaga Gakorpan DPD Jawa Tengah.
Alwi assagaf selaku ketua DPD Gerakan Anti Korupsi dan Penyelamatan Aset Negara (GAKORPAN), dan juga sebagai pendiri perkumpulan wartawan Peduli sosial Pemalang (WPSP). Beliau merasa tergugah dan jengkel kepada kekejaman sang rentenir tersebut, miris mendengarnya ternyata rentenir itu brutal sekali, kekejaman ini nyata ada, dan benar - benar terjadi di Kabupaten Pemalang. Ucap Alwi Assagaf
Pada akhirnya beliau menceritakan hal tersebut kepada Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat, tentang keadaan warga masyarakatnya yang sedang dalam kesulitan serta menyampaikan awal mulanya mereka sampai seperti ini. Ini aksi brutal para rentenir, gegara kekejaman dari rentenir akhirnya warga jadi susah hidupnya. Jelas Alwi
Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat, mengatakan ikut prihatin apa yang di alami oleh keluarga ibu Nurwaidah saat ini, dirinya akan berusaha membantu untuk mencarikan solusi dengan bantuan hukum atau Lawyer untuk semaksimal mungkin membantu selesaikan permasalahan tersebut.
Apa yang sedang di alami oleh Ibu Nurwaidah sampai terjadi seperti itu, InsyaAllah kami akan membantu dengan mendatangkan Pengacara nantinya. Tutur Bpk. Mansur kepada awak media, pada Minggu, 22 Januari 2023
Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, S.T., juga memberikan bantuan biaya untuk sewa tempat tinggal sementara dan sembako guna keperluan sehari-hari keluarga ibu Nur Waidah.
Melalui ketua DPD Gakorpan Jawa tengah Alwi Assegaf dan perwakilan Wartawan Peduli Sosial Pemalang, bantuan tersebut kemudian diberikan kepada keluarga ibu Nur Waidah, pada minggu, 22 Januari 2023 malam kemudian untuk bantuan sembako diserahkan oleh pada siang ini, Senin 23 Januari 2023 di basecamp Mas All dan di terima langsung oleh Ibu Nur Waidah.
Sementara itu, ketua WPSP Yogo Darminto, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas respon cepat dan kepedulian Plt. Bupati Pemalang atas salah satu warganya yang sedang mengalami kesulitan.
"Ini menjadi contoh yang sangat baik sekali dari Plt Bupati Pemalang, Mas Mansur Hidayat, S.T, yang selalu merespon dan memberi perhatian terhadap kesulitan yang sedang dihadapi Ibu Nurwaidah beserta anak - anaknya. Kami dari WPSP mengutuk keras aksi brutal rentenir tersebut" tutup Yogo